Senin, 06 Mei 2013

Morning Sex Tingkatkan Peluang Hamil

Ghiboo.com - Pagi hari menjadi waktu favorit bagi sebagian pasangan untuk bercinta. Selain kondisi fisik masih sangat bugar di pagi hari, bercinta di pagi hari justru meningkatkan peluang untuk hamil.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa jumlah sperma pria cenderung lebih tinggi di pagi hari. Hal ini tentu saja berpengaruh pada tingkat kesuburan untuk pembuahan sel telur.

"Katakanlah, pria memproduksi 87 juta sperma di sore hari, namun malah meningkat menjadi 88 juta di pagi hari. Memang terkesan banyak, namun pada kenyataannya yang dibutuhkan untuk hamil hanya satu sperma saja," jelas Serena Chen, pakar kesuburan dari Saint Barnabas Medical Center, yang dikutip melalui Babycenter (11/5).

Menurut Chen, ketika wanita ingin hamil perlu diperhatikan waktu pembuahan yang tepat. Jika siklus menstruasinya teratur selama 28 hari, wanita berada pada masa paling subur antara hari ke-14 sejak menstruasi hari pertama. Waktu ini menjadi waktu terbaik untuk bercinta kerena memiliki peluang yang tinggi untuk segera hamil.

Chen menekankan bahwa saat berhubungan seksual, setiap pasangan harus merasa rileks dan bahagia karena peluang untuk hamil cenderung meningkat ketika seks terasa menyenangkan, meskipun dilakukan pada masa subur baik pada pagi atau malam hari.

Sembilan Mitos Kehamilan

Kehamilan adalah sebuah hal istimewa sekaligus tugas berat yang berlangsung dalam perut wanita. Mari kita bicara tentang beberapa mitos umum yang sangat dipercayai dan fakta di belakang mereka:

1. Ibu hamil mengidam es krim dan acar
Salah! Beberapa wanita memang ingin sesuatu yang pedas dan manis, namun tidak akan mengidam satu hal melulu selama kehamilan. Beberapa wanita ingin cokelat dalam satu pekan dan pekan depan? Salad buah. Bahkan, hal-hal yang biasanya tidak dimakan atau dianggap tidak sehat, roti putih dan keju, juga bisa tampak sangat menarik selama kehamilan.

2. Makan salmon selama kehamilan buruk bagi bayi
Salah! Salmon mengandung asam lemak Omega-3, yang sebenarnya sangat sehat bagi ibu. Selain itu salmon air tawar akan memiliki lebih sedikit kemungkinan terkontaminasi merkuri. Sushi masih diterima, namun, sardin, hiu, ikan todak, dan tuna harus dibatasi.

3. Ibu hamil harus jauh-jauh dari kucing
Salah! Kucing peliharaan tidak harus dijauhkan, namun hindari kotak kotoran kucing karena mengandung toksoplasma yang dapat membahayakan janin.

4. Berolahraga saat hamil berbahaya
Salah! Latihan ringan seperti berjalan kaki dan berenang sebenarnya bermanfaat karena mereka akan mengurangi nyeri saat persalinan dan menjaga berat badan agar tidak terlalu gemuk. Yoga dan aerobik ringan adalah latihan yang baik.

5. Ibu hamil tidak boleh mengangkat tangan di atas kepala, berhubungan seks, atau menyentuh jari kaki
Semua salah! Kecuali ada kondisi medis tertentu yang mengharuskan menghindari tindakan itu, tidak ada salahnya melakukan semua hal di atas.

6. Mandi itu berbahaya
Tidak selalu! Tetapi mandi panas harus dihindari. Termasuk sauna, jacuzzi, dan spa yang membuat suhu tubuh meningkat karena dapat menyebabkan cacat saraf bayi pada trimester pertama. Silakan mandi air hangat suam-suam kuku dengan suhu di bawah 38 derajat Celsius.

7. Tidur telentang harus dihindari
Tidur telentang tidak menjadi masalah sampai akhir trimester pertama, namun setelah 20 pekan rahim akan begitu berat sehingga menghambat aliran darah ke jantung dan ari-ari. Namun, jika Anda tertidur dengan posisi telentang, jangan khawatir dan Anda hanya perlu tidur menyamping saja.

8. Boleh minum alkohol
Salah! Alkohol dan nikotin dapat memiliki efek yang merugikan pada janin dan harus dihindari sama sekali. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dua gelas anggur dalam sepekan mungkin tidak akan memberi pengaruh.

9. Ibu hamil tak boleh makan hotdog
Salah! Hotdog adalah makanan yang baik selama dimasak dengan benar.

Yang Harus Diperhatikan Saat Hamil Muda

Oleh: Erly Susana

Tiga bulan pertama masa kehamilan adalah masa yang kritis. Perlu perawatan ekstra untuk menjaga janin sehat dan tidak terjadi keguguran.

Ahli kesehatan dr. Rifsia Ajani mengingatkan, pada periode tiga bulan awal (trimester pertama), ibu hamil harus menjaga asupan makanan guna menjaga janin dari cacat lahir. Untuk itu, sebaiknya mengonsumsi asam folat 400 mg setiap hari selama 12 minggu untuk menjaga kesehatan bayi.

Asam folat merupakan vitamin B yang larut dalam air. Banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau gelap, misalnya bayam, kangkung, sawi, atau brokoli. “Ibu hamil dilarang keras makan ikan mentah, seperti sushi dan sashimi,” ujar Rifsia.

Bagaimana dengan hubungan seks saat hamil muda? Menurut dokter Rifsia, itu boleh saja dilakukan. Dengan catatan, pada tiga bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan seksual tidak dilakukan sesering biasanya. “Dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan,” ujarnya.

Selain itu, perlu juga diperhatikan posisinya agar tidak menindih perut, lantaran rahim masih lemah di usia kehamilan muda. Tak kalah penting adalah perlunya dilakukan koitus interuptus, yaitu ejakulasi sperma di luar vagina. “Sebab sperma mengandung prostaglandin yaitu zat yang bisa merangsang kontraksi uterus, sehingga bisa menyebabkan keguguran,” katanya.

Kendati demikian, dia juga mengakui ada beragam alasan kehamilan muda bisa mengalami keguguran. Di antaranya, tutur Rifsia, bisa karena trauma pada perut, penyakit, atau hal-hal ringan seperti nutrisi yang kurang bagus. Bisa juga karena kekejangan otot rahim yang kuat.

Apa lagi yang harus dilakukan di saat hamil muda?


1. Berhentilah merokok atau megonsumsi minuman keras. Risiko rokok dan alkohol pada bayi sangat buruk sehingga penting untuk menjauhkan bayi dari kedua hal tersebut.

2. Pada kondisi hamil muda, wanita sangat rentan terkena stres dan menolak untuk makan. Padahal, perut yang kosong dapat memperparah keluhan mual dan dapat menurunkan kesehatan ibu hamil yang pada akhirnya membahayakan kandungan.

3. Hendaknya  mengonsumsi pisang untuk mengisi perut dan mulai mencari makanan dengan aroma segar seperti biskuit jahe, teh, salad, jus jeruk, atau mint.

4. Jaga keseimbangan psikologis agar mampu menaklukkan kesulitan di awal kehamilan yang biasanya tidak mudah dihadapi, terutama bagi wanita yang baru pertama kali mengalami kehamilan.

5. Wanita yang sedang hamil biasanya sering mengantuk. Jangan tunda untuk tidur saat serangan kantuk itu datang demi menjaga stamina dan menyimpan energi.

6. Hindari makanan yang banyak vitamin A dan perbanyak konsumsi makanan dengan zat besi.

7. Jangan sembarang mengonsumsi obat, suplemen, atau zat-zat kimia lainnya.

8. Jangan melakukan olah raga berat, misalnya, lari atau aerobik high impact.

9. Hindari pakaian ketat yang tidak lentur. Pakaian longgar atau elastis merupakan pilihan lebih baik karena tidak akan mengganggu perkembangan janin. Sama halnya dengan bra, kenakanlah yang nyaman.

Berbagai Penyebab Pasangan Sulit Hamil

"setelah  3 tahun menikah tapi tak kunjung hamil dan sudah memeriksakan diri ke dokter, tapi kata dokter  normal dan tak ada masalah"
Keadaanseperti di atas  dalam istilah medis dikenal dengan infertilitas, yaitu setelah 1 tahun menikah, sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat KB, tetapi si istri belum hamil.

Pada keadaan ini, kedua pasangan harus dievaluasi kembali. Karena banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari pembuahan.
Faktor- faktor yang mungkin jadi penyebab pasangan normal sulit punya anak

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi infertilitas :

1. Faktor dari pihak laki-laki
- Apakah spermanya mempunyai bentuk, konsentrasi dan pergerakan yang bagus
- Riwayat infeksi gondongan/mumps
- Trauma pada daerah genital
- Kelainan pada perkembangan alat genital : testis yang tidak turun

2. Gangguan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) adalah penyebab tersering infertilitas pada wanita, yaitu sekitar 30-40 persen. Pada pasien-pasien ini biasanya terjadi gangguan dalam siklus haidnya.

3. Kerusakan atau sumbatan pada saluran indung telur/tuba falopii. Akibat dari infeksi rongga panggul dan riwayat operasi pada area panggul sebelumnya.

4. Gangguan bentuk pada rahim: polip, gangguan bawaan dari lahir seperti adanya dua rahim ataupun rahim yang bersekat. Pada kasus ini sering terjadi keguguran secara spontan.

5. Gangguan sistemik seperti gangguan imun, gangguan ginjal, dan penyakit infeksi pada alat genital.

Untuk mengetahui penyebabnya, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan analisa semen untuk suami. Sedangkan untuk istri dilakukan pemeriksaan:

- USG.

- HSG (hysterosalpingography) adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah terdapat sumbatan pada saluran indung telur/tuba falopii. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan kontras ke tuba falopii. Selain sebagai alat pemeriksaan, alat ini juga dapat digunakan sebagai alat terapi, karena dengan cairan kontras yang disemprotkan tersebut dapat membersihkan kotoran-kotoran yang menyumbat tuba falopii.

- Laparoscopy: dengan alat fiberoptic untuk melihat rongga panggul.

- dan pemeriksaan hormonal.

Memang sebanyak 30 persen kasus infertilitas tidak dapat ditemukan penyebabnya (unexplained infertility). Pada pasien-pasien ini, biasanya dilakukan laporoscopy untuk melihat adakah kelainan lain seperti endometriosis.
Hal lain yang bisa saya sarankan adalah inseminasi intrauterine (di dalam rahim). Tetapi sebaiknya konsultasikan kembali hal ini dengan dokter kandungan Anda.

Cara Aman Berhubungan Seks Saat Hamil

Oleh: Marmi Panti Hidayah

Berhubungan seks merupakan kebutuhan dasar pasangan suami istri. Namun bagaimana jika sang istri dalam kondisi hamil? Adakah rambu-rambu yang harus diwaspadai?

Sekretaris Jenderal Pengurus Nasional Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), dr Bona Simanungkalit, DHSM, M.Kes mengungkapkan ada dua pendapat dalam masalah ini. Pertama, beberapa pakar berpendapat di tiga bulan pertama (trimester pertama) dan tiga bulan terakhir kehamilan (trimester ketiga) sebaiknya sperma tidak dikeluarkan di dalam vagina.

Alasan pendapat beberapa pakar tersebut, sperma mengandung prostaglandin yang memungkinkan melebarkan mulut rahim atau serviks. Kondisi ini dikhawatirkan bakal mengakibatkan terjadinya keguguran,” kata dokter yang berkantor di Puri Matahari Persada Jalan Laladon Raya, Bogor.

Pendapat kedua, ada yang berpendapat hubungan seksual saat hamil boleh dilakukan kapan pun asal atas dasar suka sama suka. Jangan sampai ada pemaksaan saat sang istri sedang tidak mau berhubungan. Jadi boleh dilakukan asal kedua pihak merasa nyaman.

“Kalau pendapat saya sendiri cenderung melihat kasusnya,” kata dokter Bone. “Bila wanita tersebut tidak sehat dan sering mengalami keguguran, suami jangan mengeluarkan sperma di dalam saat berhubungan seks.”

Apakah dampak sperma itu bisa disiasati dengan penggunaan kondom? Tentu saja. Namun dokter yang pernah mengikuti pendidikan Seksologi di Fakultas Kedokteran Udayana, Denpasar ini mengatakan, tidak semua laki-laki mau berhubungan seks dengan cara begitu.

Karena itu, sebaiknya setiap wanita hamil berkonsultasi ke dokter, tidak hanya memantau kondisi kandungannya tapi juga masalah seksualitasnya. Bahkan, jika perlu berkonsultasi ke psikolog, karena wanita yang baru pertama kali hamil biasanya merasa tidak nyaman dengan perubahan pada tubuhnya. Dalam konsultasi ini bisa diketahui kondisi kehamilan dan bagaimana rekomendasi dokter terkait hubungan seks yang aman.

Dia memaparkan, berhubungan seks sangat hamil jelas bermanfaat, karena kehidupan seks adalah kebutuhan dasar setiap mahluk hidup, dan berhubungan seks adalah hak bagi perempuan dan laki-laki yang sudah menikah. Tentu saja selagi hubungan seks bisa dilakukan secara nyaman dan penuh kasih sayang.

Diakui dr. Bona, ada pria yang saking sayangnya pada sang istri, malah tidak mau berhubungan seks begitu kandungan istrinya membesar. Tanpa disadari sikapnya ini justru bisa menyinggung perasaan sang istri.

“Coba bayangkan bagaimana perasaan sang istri bila suaminya menghindari hubungan seks?” katanya.

Mengenai posisi berhubungan seks saat hamil, “Sebaiknya memilih posisi yang nyaman untuk ibu yang sedang hamil. Misal bagaimana posisi yang baik agar perutnya tidak tertekan,” jelasnya.

Berhubungan seks tidak berdampak pada si jabang bayi, karena di dalam perut ibu, si jabang bayi dalam kondisi aman terbungkus dan dilindungi air ketuban. Hubungan seks juga tidak akan menyisakan bercak-bercak sperma di tubuh bayi sebagaimana anggapan masyarakat awam.

Selama kehamilan di mana posisi kepala bayi masih di atas (belum di jalan lahir), hubungan seks secara nyaman masih bisa dilakukan. Berbeda bila posisi kepala bayi sudah ada di jalan lahir atau sudah pembukaan, sebaiknya hindari berhubungan seks.

Logikanya sederhana, tidak ada masalah dengan berhubungan seks saat hamil, karena ada cairan ketuban yang melindungi bayi. “Tetapi apakah ketika mendekati kelahiran masih mau berhubungan seks? Sebaiknya tunggulah dulu sampai melahirkan,” ujar dr Bona.

USG Bakal Menggantikan Kondom?

Ghiboo.com - Kondom dan vasektomi sudah dianggap 'so yesterday'. Para ilmuwan kini bekerja untuk mencari cara baru guna mengontrol kesuburan para pria untuk mengendalikan kehamilan.
Ultrasonografi (USG) biasa digunakan para dokter untuk mengetahui perkembangan janin didalam kandungan. Kini, penelitian terbaru pada hewan menunjukkan alat USG bisa dijadikan alat konstrasepsi baru bagi para pria.
Para peneliti dari Department of Pediatrics di School of Medicine di University of North Caroline menggunakan USG yang diujikan melalui tikus yang dianggap bisa mematikan sperma dan membuat pria menjadi tidak subur.
Tim peneliti yang dipimpin oleh James Tsuruta, melakukan penelitian dan menemukan, dengan menggunakan alat ultrasound berfrekuensi tinggi (3MHz) disekitar testis selama 15 menit, dapat mengurangi sebagian besar jumlah sel sperma yang diproduksi didalam tubuh.
Peneliti menambahkan hasilnya akan lebih efektif bila dilakukan dalam dua hari terpisah dan menggunakan air garam yang hangat.
Pada manusia, peneliti mengkategorikan pria dianggap tidak subur jika jumlah sperma kurang dari 15 juta per mililiter.
Meskipun temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Reproductive Biolgy and Endocrinology ini dianggap ide baik, namun peneliti masih perlu menyelidiki apakah ada efek yang ditimbulkan akibat terapi yang dilakukan secara berulang.
"Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa lama efek kontrasepsi ini berlangsung dan apakah aman untuk digunakan beberapa kali," ungkap ketua penelitian, Dr James Tsuruta dari University of North Carolina, yang dikutip melalui Dailymail, Kamis (2/1).